Seorang
arkeolog di Kota Zurich, Swiss, menemukan daun pintu peninggalan
purbakala dari bawah tanah. Daun pintu itu ditaksir sudah berusia 5.000
tahun sehingga dianggap sebagai pintu tertua yang pernah ditemukan di
Eropa. Ini adalah penemuan yang penting untuk mengetahui cara hidup
masyarakat zaman purba.
Kepala tim arkeolog, Niels Bleicher,
mengatakan bahwa pintu yang terbuat dari kayu poplar tersebut masih
kokoh dan elegan. Desainnya, menurut Bleicher, juga sangat luar biasa
untuk kualitas zaman dulu.
“Pintu ini sangat luar biasa dilihat
dari cara bagaimana papan-papannya disatukan,” ujar Bleicher seperti
dikutip dari kantor berita Associated Press, Rabu 20 Oktober 2010.
Dengan menggunakan metode
penghitungan lingkaran garis-garis kayu pada pintu, Bleisher
memperkirakan pintu tersebut dibuat pada tahun 3.063 Sebelum Masehi
(SM).
Kayu papan pada pintu tergabung
dengan rapi. Menurut Bleicher, pintu itu didesain untuk menghindari
embusan angin dingin yang bertiup dari danau Zurich. “Desainnya pintar
dan terlihat bagus,” ujar Bleicher.
Pintu
ini ditemukan di bawah tanah tempat parkir gedung opera Zurich. Pintu
ini merupakan bagian dari rumah panggung yang banyak terdapat dekat
danau Zurich ribuan tahun yang lalu. Para arkeolog telah melacak
sedikitnya lima desa neolitik yang diyakini ada di tempat tersebut
antara tahun 3.700 dan 2.500 SM.
Arkeolog Jerman, Helmut
Schlichtherle, mengatakan penemuan pintu berusia tua dalam keadaan utuh
jarang sekali terjadi. Biasanya, menurut Schlichtherle, yang ditemukan
hanya pondasi dari rumah panggung zaman dulu yang berhasil selamat.
Pondasi rumah biasanya sudah terendam air, sehingga bakteri dan jamur
tidak dapat tumbuh dan merusak pondasi.
“Mungkin beberapa orang mengatakan
bahwa ini hanyalah sebuah pintu, tapi ini adalah penemuan yang luar
biasa karena ini dapat membantu kita untuk mengerti bagaimana orang di
jaman itu membangun rumah dan teknologi apa yang mereka pergunakan,”
ujar Schlichtherle.
Pintu ini akan dipamerkan ke publik
setelah dapat dikeluarkan seluruhnya dari dalam tanah dan direndam
dengan cairan kimia khusus untuk mencegahnya dari
pembusukan.
posted by : Yulanda Maresta
No comments:
Post a Comment